Pemahaman Bacaan
 

Judul Teks yang Tepat

Judul adalah kepala karangan (cerita, drama, dan sebagainya) atau tajuk. Judul yang baik sesuai dengan isi teks, menarik, singkat, dan spesifik dengan teks. Selain itu, judul yang baik tentu mencakup keseluruhan teks, tidak lebih dari 12 kata, dan sebaiknya menggunakan kata kerja aktif. 

Dalam membuat judul yang tepat, kita harus memahami konteks bacaan dan menyimpulkan topik yang disampaikan. Tips menentukan judul untuk teks satu paragraf adalah menentukan ide pokok paragraf tersebut dan membuat judul sesuai ide pokok. Sementara itu, tips menentukan judul untuk teks dengan beberapa paragraf adalah menentukan ide pokok dari setiap paragraf. Setelah itu, kita menentukan judul yang mewakili isi seluruh paragraf.  

Contohnya bisa dilihat dalam teks berikut.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang melaporkan sebanyak 550 warga mengungsi setelah Gunung api Semeru mengeluarkan awan panas guguran. (...).

Berdasarkan data sementara pada Selasa (1/12), pukul 09.00 WIB, pengungsian tersebar di dua titik. Mulai dari pos pantau sebanyak 300 jiwa. Lalu sisanya di Desa Supiturang. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Lumajang mencatat sejumlah kebutuhan mendesak, seperti makanan siap saji, dapur umum dan masker.

Teks di atas membahas dampak erupsi Gunung Semeru. Paragraf pertama memaparkan jumlah pengungsi akibat erupsi Gunung Semeru. Paragraf kedua menyebutkan titik pengungsian dan kebutuhan pengungsi yang diperlukan. Berdasarkan teks tersebut, judul yang tepat adalah “Gunung Semeru Erupsi, Ini Berbagai Dampaknya”.

Ilustrasi Pelengkap Paragraf

Ilustrasi pelengkap paragraf adalah hasil visualisasi dalam sebuah tulisan. Ilustrasi adalah gambar (foto, lukisan) untuk membantu memperjelas isi buku, karangan, dan sebagainya. Ilustrasi menjadi media pendukung yang melengkapi isi teks tersebut. Untuk menjawab soal ilustrasi, kita perlu menganalisis konteks bacaan dan menyimpulkan ilustrasi yang sesuai dengan pokok pembicaraan. 

Ilustrasi pelengkap paragraf memiliki beberapa tipe soal, seperti ilustrasi pelengkap bacaan, pelengkap paragraf, dan ilustrasi yang sesuai dengan teks. Tips menjawab soal ilustrasi pelengkap paragraf dengan memahami isi teks dengan teliti dan membaca teks secara keseluruhan, menentukan topik utama yang dibahas, menandai kata-kata yang penting, dan memilih ilustrasi yang sesuai dengan bacaan.

Contohnya bisa dilihat dalam teks berikut.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang melaporkan sebanyak 550 warga mengungsi setelah Gunung api Semeru mengeluarkan awan panas guguran. (...).

Berdasarkan data sementara pada Selasa (1/12), pukul 09.00 WIB, pengungsian tersebar di dua titik. Mulai dari pos pantau sebanyak 300 jiwa. Lalu sisanya di Desa Supiturang. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Lumajang mencatat sejumlah kebutuhan mendesak, seperti makanan siap saji, dapur umum dan masker.

Teks di atas membahas dampak erupsi Gunung Semeru. Berdasarkan teks di atas dapat dilihat ilustrasi yang tepat untuk menggambarkan peristiwa atau fenomena yang terjadi, yaitu foto warga yang mengungsi atau keadaan di sekitar wilayah Gunung Semeru yang terdampak erupsi.

Kalimat Pelengkap Paragraf

Kalimat pelengkap paragraf menunjukkan kalimat dapat ditambahkan dalam sebuah paragraf untuk membuat isi teks semakin utuh dan lengkap. Biasanya kita menentukan “(...)” untuk menunjukkan bagian rumpang atau belum lengkap.

Kalimat pelengkap paragraf memiliki dua tipe soal. Pertama, kalimat yang sudah diketahui di dalam soal sehingga kita mencari posisi kalimat. Contoh soalnya “posisi setelah kalimat x” atau “kalimat di antara kalimat x dan y”. Kedua, posisi kalimat yang sudah diketahui sehingga kita mencari isi kalimat yang sesuai. Contoh soalnya “kalimat pelengkap setelah kalimat x” atau “kalimat pelengkap sebelum kalimat y”.

Untuk menjawab soal kalimat pelengkap paragraf, kita perlu menganalisis setiap opsi jawaban dan memahami konteks bacaan. Kita harus memerhatikan kalimat pelengkap terlebih dahulu, memperhatikan kepaduan kalimat dalam soal dengan paragraf, memperhatikan posisi kalimat yang dimaksud, serta mengaitkannya dengan kalimat sebelum dan sesudahnya.

 

Berdasarkan kalimat sebelumnya, kita dapat mengetahui kata rujukan sehingga lebih mudah dalam menulis kalimat selanjutnya. Dalam kalimat  berikutnya, kita dapat mengetahui gagasan penulis mengungkapkan kalimat tersebut. Dengan demikian, kalimat yang ditulis dapat berkaitan dengan keseluruhan isi teks.

Contohnya bisa dilihat dalam teks berikut.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang melaporkan sebanyak 550 warga mengungsi setelah Gunung api Semeru mengeluarkan awan panas guguran. (...).

Berdasarkan data sementara pada Selasa (1/12), pukul 09.00 WIB, pengungsian tersebar di dua titik. Mulai dari pos pantau sebanyak 300 jiwa. Lalu sisanya di Desa Supiturang. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Lumajang mencatat sejumlah kebutuhan mendesak, seperti makanan siap saji, dapur umum dan masker.

Dikutip dari cnbcindonesia.com.

Kalimat pelengkap paragraf menunjukkan kalimat yang tepat dalam melengkapi informasi dalam teks. Berdasarkan teks di atas, bagian rumpang (...) pada paragraf pertama dapat ditulis dengan waktu terjadinya erupsi Gunung Semeru. Misalnya “Gunung yang berada di Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur, mengeluarkan awan panas guguran pada Selasa (1/12), pukul 01.23 WIB”. 

 

 

Urutan Kalimat dalam Paragraf

Kalimat dalam paragraf diurutkan berdasarkan gagasan teks. Terdapat dua tipe soal dalam mengurutkan kalimat dalam paragraf, yaitu teks yang terdiri dari satu paragraf dan teks yang terdiri dari beberapa paragraf. Untuk mengurutkan kalimat, kita perlu menganalisis kepaduan yang terdapat pada kalimat pertama dan mengurutkannya.

Sebelum mengurutkan kalimat, kita perlu memerhatikan kepaduan kalimat agar menjadi paragraf yang utuh. Kita pun perlu memerhatikan keterkaitan antarkalimat dan posisi kalimat sehingga tidak menimbulkan kerancuan. Di samping itu, kita dapat menandai kata-kata penting dalam setiap kalimat. Salah satunya memerhatikan konjungsi antarkalimat yang menjadi tanda dalam kalimat selanjutnya, seperti konjungsi urutan lalu, kemudian, selanjutnya. Berdasarkan kalimat-kalimat tersebut, kita dapat mengetahui hubungan antarkalimat sehingga menjadi paragraf yang padu. 

Contohnya terdapat pada teks berikut.

1) Toyota Motor berencana hanya menjual kendaraan nol emisi karbon dioksida di Eropa Barat pada 2035. 2) Strategi ini diumumkan Toyota pada pekan lalu. 3) Peresmian ini terjadi setelah Uni Eropa pada Juli lalu mengajukan proposal 'Perjanjian Hijau Eropa'. 4) Ini menjadi bukti kesungguhan Toyota ingin tetap kompetitif saat regulasi soal lingkungan semakin ketat. 5) Di dalamnya termasuk larangan de facto atas penjualan kendaraan baru berbahan bakar bensin pada 2035. 6) Toyota, produsen otomotif terbesar di dunia, sekarang sudah mengubah haluan ke mobil listrik dan fuel cell. 7) Selama bertahun-tahun, Toyota terlalu konsentrasi pada teknologi hybrid, sementara pasar dunia meminta hal berbeda.

Dikutip dari cnnindonesia.com

Teks di atas membahas strategi Toyota dalam menjual kendaraan nol emisi karbon dioksida di Eropa Barat tahun 2035. Terdapat kalimat yang tidak berurutan sehingga menimbulkan arti yang rancu. Agar berurutan, kalimat yang tepat dengan nomor 1-4-2-3-5 menjadi seperti berikut.

1) Toyota Motor berencana hanya menjual kendaraan nol emisi karbon dioksida di Eropa Barat pada 2035. 4) Ini menjadi bukti kesungguhan Toyota ingin tetap kompetitif saat regulasi soal lingkungan semakin ketat. 2) Strategi ini diumumkan Toyota pada pekan lalu. 3) Peresmian ini terjadi setelah Uni Eropa pada Juli lalu mengajukan proposal 'Perjanjian Hijau Eropa'.  5) Di dalamnya termasuk larangan de facto atas penjualan kendaraan baru berbahan bakar bensin pada 2035. 6) Toyota, produsen otomotif terbesar di dunia, sekarang sudah mengubah haluan ke mobil listrik dan fuel cell. 7) Selama bertahun-tahun, Toyota terlalu konsentrasi pada teknologi hybrid, sementara pasar dunia meminta hal berbeda.

Pembagian Paragraf

Pembagian paragraf ditentukan berdasarkan gagasan yang sesuai. Untuk mengerjakan soal pembagian paragraf, kita perlu menganalisis setiap kalimat dan mengelompokkannya dalam gagasan yang sama. Kita perlu menentukan ide pokok yang terkandung dalam kalimat tersebut.

Setelah menentukan ide pokoknya, kita perlu mencermati setiap kalimat, baik yang menjadi awalan paragraf maupun kalimat yang menjadi akhiran paragraf. Konjungsi antarkalimat pun berpengaruh terhadap pembagian paragraf. Antarparagraf pun tentu memiliki hubungan, seperti sebab-akibat, contoh, penjelasan, perbandingan, atau pertentangan.

Contohnya terdapat pada teks berikut.

1) Toyota Motor berencana hanya menjual kendaraan nol emisi karbon dioksida di Eropa Barat pada 2035. 2) Strategi ini diumumkan Toyota pada pekan lalu. 3) Peresmian ini terjadi setelah Uni Eropa pada Juli lalu mengajukan proposal 'Perjanjian Hijau Eropa'. 4) Ini menjadi bukti kesungguhan Toyota ingin tetap kompetitif saat regulasi soal lingkungan semakin ketat. 5) Di dalamnya termasuk larangan de facto atas penjualan kendaraan baru berbahan bakar bensin pada 2035. 6) Toyota, produsen otomotif terbesar di dunia, sekarang sudah mengubah haluan ke mobil listrik dan fuel cell. 7) Selama bertahun-tahun, Toyota terlalu konsentrasi pada teknologi hybrid, sementara pasar dunia meminta hal berbeda.

Teks di atas membahas kendaraan nol emisi karbon dioksida di Eropa Barat yang diproduksi Toyota Motor pada tahun 2035. Teks tersebut dapat dibagi ke dalam dua paragraf. Paragraf pertama membahas strategi Toyota menjual kendaraan nol emisi karbon dioksida di Eropa Barat tahun 2035. Paragraf kedua ditandai dengan kalimat 6, yaitu memaparkan perusahaan Toyota sebagai produsen otomotif terbesar di dunia.

 

#materiUTBK2024 #KemampuanMemahamiBacaandanMenulis #PemahamanBacaan

... Read less