Jenis-Jenis Paragraf
 


Paragraf atau alinea adalah bagian dalam karangan yang mengandung satu ide pokok. Secara umum, paragraf terbagi berdasarkan letak gagasan utama dan tujuannya.

A. Paragraf Berdasarkan Letak Gagasan Utama 

1. Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif merupakan paragraf yang gagasan utamanya terletak di awal paragraf. Kalimat utama pada paragraf ini adalah topik. Kalimat kedua dan seterusnya adalah kalimat penjelas.

Contoh:
Ada beberapa penyebab kemacetan di Jakarta. Pertama, jumlah armada dan luas jalan yang tidak seimbang. Kedua, kedisiplinan pengendara sangat minim. Ketiga banyak tempat yang memunculkan gangguan lalu lintas. Keempat, kurang tegasnya petugas yang berwenang.

2. Paragraf Induktif
Paragraf induktif merupakan paragraf yang letak gagasan utamanya di akhir paragraf. Paragraf induktif dapat berupa analogi, generalisasi, dan hubungan sebab akibat.

• Analogi
Analogi merupakan penarikan kesimpulan berdasarkan persamaan isi dengan sesuatu yang sudah dikenal.

Contoh:
Sifat manusia ibarat padi di sawah. Ketika manusia meraih kesuksesan, kepandaian, dan kekayaan, maka sifatnya akan rendah hati dan dermawan. Begitu pula dengan padi yang semakin berisi, ia akan semakin menunduk. Apabila padi itu kosong, ia akan berdiri tegak. Begitu pun dengan manusia yang tidak berilmu dan berperasaan, makan ia akan congkak dan pemarah. Oleh karena itu, sebagai manusia apabila diberi kepandaian dan kelebihan, tirulah sikap padi yang semakin menunduk.

• Generalisasi
Generalisasi merupakan pengambilan kesimpulan secara khusus berupa kejadian atau hal agar mendapatkan simpulan yang bersifat umum.

Contoh:
Setelah karangan anak-anak kelas 4 diperiksa, ternyata Ina, Tia, dan Alez mendapatkan nilai 9. Anak-anak lain mendapat nilai 7. Hanya Agra yang mendapat 6, dan tidak seorang pun mendapat nilai kurang. Bahkan boleh dikatakan, anak kelas 4 cukup pandai mengarang.

• Kausal
Kausal merupakan hubungan ketergantungan antara dua kalimat atau lebih yang menggambarkan akibat yang ditimbulkan karena adanya sebab.

Contoh:
Hasil panen para petani di Desa Sukamaju hampir setiap musim tidak memuaskan. Banyak tanaman yang mati diserang hama padahal belum berbuah. Banyak juga tanaman yang tidak tumbuh dengan baik. Hal ini akibat dari kurangnya pengetahuan para petani dalam pengolahan pertanian.

3. Paragraf Campuran (Deduktif-Induktif)
Paragraf campuran merupakan paragraf yang gagasan utamanya tersebar pada seluruh kalimat. Jenis paragraf ini biasanya ada pada karangan deskripsi dan narasi.

Contoh:
Bahasa merupakan hal sangat penting dalam kehidupan kita. Untuk berkomunikasi kita menggunakan bahasa. Untuk bekerja sama kita menggunakan bahasa. Untuk mewarisi dan mewariskan kebudayaan, kita memerlukan bahasa. Satu kali lagi, betapa pentingnya bahasa bagi kehidupan kita.

B. Paragraf Berdasarkan Tujuannya

1. Paragraf Deskripsi
Paragraf deskripsi merupakan paragraf yang menggambarkan sesuatu berdasarkan pengalaman pancaindra manusia dengan tujuan agar pembaca seolah-olah dapat melihat dan merasakan objek yang digambarkan.

Contoh:
Gadis kecil itu. Ia terus memandangi lautan biru. Gulungan riak-riak kecil tak membuatnya bergeming. Embusan hawa pantai nan panas, tak membuat matanya beralih dari laut. Laut yang semakin biru sampai ambang cakrawala.

2. Paragraf Narasi
Paragraf narasi merupakan paragraf yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian yang di dalamnya terdapat unsur tokoh, alur cerita, latar, dan konflik. Perlu diketahui bahwa paragraf narasi juga tidak memiliki kalimat utama.

Contoh:
Pak Tani sedang mengumpulkan padi-padi yang sudah dipanen di sawah. Esok harinya, Pak Tani melakukan kegiatan yang sama seperti sebelumnya. Lalu, Pak Tani memanfaatkan padi tersebut yang kemudian dijadikan sebagai nasi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Begitulah rupanya hakikat dari hidup.

3. Paragraf Argumentasi
Paragraf argumentasi merupakan paragraf yang membuktikan kebenaran tentang suatu hal. Pada akhir paragraf, perlu dijelaskan mengenai kesimpulannya. Kesimpulan ini yang membedakan paragraf argumentasi dan eksposisi.

Contoh:
Ia dapat menyetop bola dengan dada dan kaki dengan sempurna. Tendangan kaki kanan dan kaki kirinya tepat arah dan keras. Sundulan kepalanya sering memperdayakan kiper lawan. Bola seolah-olah menurut kehendaknya. Larinya cepat bagaikan kijang. Lawan sukar mengambil bola dari kakinya. Cristiano Ronaldo benar-benar pemain bola jempolan.

4. Paragraf Eksposisi
Paragraf eksposisi merupakan paragraf yang berisi uraian atau penjelasan mengenai suatu topik dengan tujuan agar memberikan informasi atau pengetahuan tertentu kepada pembaca.

Contoh:
Kini, kegiatan ekstrakurikuler dikenal sebagai kegiatan tambahan di luar pelajaran yang sesuai dengan pelajaran yang diinginkan dan tercantum di daftar kegiatan esktrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler biasanya berlangsung hingga sore. Manfaat dari kegiatan ekstrakurikuler yaitu dapat menambah nilai yang kurang dalam mata pelajaran yang diambil.

5. Paragraf Persuasi
Paragraf persuasi merupakan paragraf yang bertujuan untuk memengaruhi pembaca agar berbuat sesuatu. Paragraf ini juga sifatnya membujuk dan mengajak seseorang untuk melakukan sesuatu.

Contoh: 
Penggunaan pestisida dan pupuk kimia untuk tanaman dalam jangka waktu lama dianggap tidak efektif karena penggunaan pestisida tersebut justru bisa mencemari lingkungan dan menjadikan tanah lebih keras sehingga perlu pengolahan dengan biaya yang tidak sedikit.

 

#materiUTBK2024 #PengetahuanDanPemahamanUmum #AnalisisBacaanKepaduanParagraf

... Read less