Pemakaian Huruf Kapital Berdasarkan Ejaan yang Disempurnakan (EYD)
 


Menurut Ejaan yang Disempurnakan (EYD), penggunaan huruf kapital adalah sebagai berikut.

1. Huruf pertama awal kalimat harus ditulis menggunakan huruf kapital.
Contoh: 

• Mengapa kau datang ke Kampung Tomat ini?
• Aku ingin menonton konser dangdut di Desa Kertajadi.

2. Huruf pertama unsur nama orang (termasuk juga yang mempunyai julukan) ditulis menggunakan huruf kapital.
Contoh:

• Joko Widodo
• Luhut Binsar Pandjaitan
• Putra Petir
• Son Heung Min
• Yuta Watanabe

Pengecualian:

Nama orang yang dijadikan nama jenis atau satuan ukuran tidak ditulis menggunakan huruf kapital (misalnya: 15 watt).

Huruf pertama kata yang memiliki makna 'anak dari', seperti binti, bin, boru, dan van, atau huruf pertama kata tugas tidak ditulis menggunakan huruf kapital.
Contoh:

• Robin van Persie
• Afika binti Salman
• Mutiara dari Timur

3. Huruf pertama di awal kalimat yang ada di dalam petikan langsung ditulis menggunakan huruf kapital.
Contoh:

• Apakah kamu sudah menemui Rossie?” katanya.
• Rani bertanya, “Kamu jadi berangkat ke Cianjur?”
• Kemarin,” katanya “dia membawakan sebungkus roti.”

4. Huruf pertama nama Tuhan (termasuk sebutan kata ganti Tuhan), agama, dan  kitab suci, ditulis menggunakan huruf kapital.
Contoh:

• Islam
• Kristen
• Hindu
• Alquran
• Alkitab
• Weda

5. Huruf pertama unsur nama gelar keturunan/bangsawan, gelar kehormatan, gelar keagamaan, atau gelar akademik yang diikuti nama orang, termasuk nama gelar akademik yang ditulis setelah nama orang harus ditulis menggunakan huruf kapital.
Contoh:

Sultan Iskandar Muda
• Haji Andre Taulany
• Raden Dewi Sartika
Doktor Else Liliani
• Eka Kurniawan, Sarjana Filsafat

6. Huruf pertama/awal unsur nama gelar keagamaan, gelar keturunan, gelar kehormatan, dan nama profesi, serta nama jabatan dan kepangkatan yang digunakan sebagai sapaan ditulis menggunakan huruf kapital.
Contoh:

• Terima kasih, Sultan.
• Semoga lekas sembuh, Kiai.
• Saya sakit kepala, Dokter.
• Izin bertanya, Prof.
• Siap laksanakan, Jenderal.

7. Huruf pertama unsur nama pangkat dan jabatan yang diikuti nama orang atau yang digunakan untuk menuliskan pengganti nama orang tertentu, nama tempat, atau nama lembaga ditulis menggunakan huruf kapital.
Contoh:

• Wakil Presiden Kamala Harris
• Laksamana Malahayati
• Profesor Suminto A. Sayuti
• Gubernur Jawa Barat
• Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan

8. Huruf pertama nama bahasa, bangsa, dan suku bangsa ditulis menggunakan huruf kapital.
Contoh:

• bahasa Jawa
• bangsa Eropa
• suku Osing

Pengecualian:

Huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa yang digunakan sebagai bentuk dasar kata turunan tidak ditulis menggunakan huruf kapital (misalnya: kearab-araban).

9. Huruf pertama nama tahun, bulan, hari dan hari besar atau hari raya ditulis menggunakan huruf kapital.
Contoh:

• hari Senin
• hari Jumat
• bulan Maret
• tahun Hijriah
• hari Natal

10. Huruf pertama unsur nama peristiwa sejarah ditulis menggunakan huruf kapital.

Contoh:

• Perang Diponegoro
• Konferensi Meja Bundar
• Kongres Sumpah Pemuda

11. Huruf pertama nama tempat atau nama geografi ditulis menggunakan huruf kapital.
Contoh:

• Yogyakarta
• Gunung Gede
• Jalan Gejayan
• Sungai Ciliwung
• Kota Bogor

Pengecualian:

Huruf pertama nama tempat atau nama geografi yang bukan nama diri (tidak diikuti dengan nama diri) tidak ditulis menggunakan huruf kapital (misalnya: besok rombongan kita akan berenang di pantai).

 

Huruf pertama nama tempat atau nama diri geografi yang dijadikan nama jenis (buah atau makanan, dsb) tidak ditulis menggunakan huruf kapital (misalnya: kacang bogor, jeruk bali).

Catatan:

Untuk membedakan nama jenis atau bukan, dapat dilihat dengan cara membandingkan dengan nama jenis lain yang sama kategorinya, misalnya: satai madura, satai ayam, satai kambing.

12. Huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur bentuk ulang sempurna) dalam nama lembaga, badan, organisasi, negara, atau dokumen, kecuali kata tugas (di, ke, dari, yang, untuk) ditulis menggunakan huruf kapital.
Contoh:

• Republik Indonesia
• Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia
• Ikatan Dokter Indonesia
• Peraturan Presiden Nomor 16 tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
• Badan Kesehatan Dunia

13. Huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang atau reduplikasi sempurna) di dalam judul artikel, judul karangan, judul buku, dan judul makalah serta nama surat kabar dan majalan, kecuali kata tugas(yang, untuk, dari, ke, di) yang tidak terletak pada posisi awal ditulis menggunakan huruf kapital.
Contoh: 

• Saya akan menulis ulasan buku Cantik itu Luka.
• Kritik sastra itu dimuat dalam majalah Horison.
• Dia bekerja di media Tempo.
• Ia mempresentasikan artikel "Penegakkan Hak-Hak Perempuan".

14. Huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, atau sapaan ditulis menggunakan huruf kapital.
Contoh:

• S.Pd. = sarjana pendidikan
• K.H. = kiai haji
• Pdt. = pendeta
• Prof. = profesor
• Ny. = nyonya

15. Huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan (misalnya, kakak, bapak, ibu, tante) serta kata atau ungkapan lain yang digunakan dalam penyapaan atau pengacuan (termasuk kata Anda) ditulis menggunakan huruf kapital.
Contoh:

• "Apakah Bapak ada?" tanya Ardi.
•  "Ayo masuk, Dik!" kata Bapak.
•  Lamaran Saudara telah kami baca.
•  "Hey, Pemuja Anime, sudah nonton Clannad belum?"
•  "Tante, saya sudah diskusi soal renovasi ruang kerja dengan Bapak."
•  Apakah Anda sudah mendaftar?

 

#materiUTBK2024 #KemampuanMemahamiBacaandanMenulis #EYDV

... Read less