Di dalam tata gramatika, terdapat unsur lain yang lebih besar dari frasa yaitu klausa. Klausa merupakan gabungan kata atau frasa yang berfungsi sebagai predikat, dan kata yang lain atau frasa yang lain berfungsi sebagai subjek, objek, atau keterangan. Dalam sebuah klausa, sekurang-kurangnya harus mengandung satu subjek, satu predikat, dan satu objek. Namun, dalam hal tertentu, klausa dapat terdiri atas satu predikat dan satu keterangan. Berikut merupakan jenis-jenis klausa dan contohnya.
A. Klausa Berdasarkan Struktur
1. Klausa Bebas
Klausa yang memiliki unsur-unsur yang lengkap, yakni terdiri atas subjek dan predikat.
Contoh:
• Nenekku masih cantik
• Kakekku memasak udang
2. Klausa Terikat
Klausa yang hanya memiliki subjek saja, atau objek saja, maupun keterangan saja. Klausa terikat tidak dapat berdiri sendiri. Klausa terikat dapat dikenali dengan adanya konjungsi subordinatif yaitu konjungsi yang menghubungkan induk kalimat dan anak kalimat. Contoh konjungsi subordinatif: sejak, ketika, jika, agar, supaya, karena, seperti, bahwa, dan lain-lain.
Contoh:
• Dia pingsan ketika kamu sedang belajar
Contoh di atas merupakan klausa terikat yang terdapat dalam sebuah kalimat.
B. Klausa Berdasarkan Unsur Segmental yang Menjadi Predikatnya
Di dalam tata gramatika, terdapat unsur lain yang lebih besar dari frasa yaitu klausa. Klausa merupakan gabungan kata atau frasa yang berfungsi sebagai predikat, dan kata yang lain atau frasa yang lain berfungsi sebagai subjek, objek, atau keterangan. Dalam sebuah klausa, sekurang-kurangnya harus mengandung satu subjek, satu predikat, dan satu objek. Namun, dalam hal tertentu, klausa dapat terdiri atas satu predikat dan satu keterangan. Berikut merupakan jenis-jenis klausa dan contohnya.
A. Klausa Berdasarkan Struktur
1. Klausa Bebas
Klausa yang memiliki unsur-unsur yang lengkap, yakni terdiri atas subjek dan predikat.
Contoh:
• Nenekku masih cantik
• Kakekku memasak udang
2. Klausa Terikat
Klausa yang hanya memiliki subjek saja, atau objek saja, maupun keterangan saja. Klausa terikat tidak dapat berdiri sendiri. Klausa terikat dapat dikenali dengan adanya konjungsi subordinatif yaitu konjungsi yang menghubungkan induk kalimat dan anak kalimat. Contoh konjungsi subordinatif: sejak, ketika, jika, agar, supaya, karena, seperti, bahwa, dan lain-lain.
Contoh:
• Dia pingsan ketika kamu sedang belajar
Contoh di atas merupakan klausa terikat yang terdapat dalam sebuah kalimat.
B. Klausa Berdasarkan Unsur Segmental yang Menjadi Predikatnya
Frasa merupakan gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif (tidak terdapat unsur predikat maupun subjek) di dalamnya. Di dalam UTBK, frasa ini kerap ditemukan pada soal mengenai frasa yang memiliki jenis sama atau makna sama dan kesejajaran frasa.
A. Jenis-jenis Frasa
Di dalam UTBK, biasanya terdapat soal mengenai kesejajaran frasa dan frasa berjenis sama atau bermakna sama. Untuk dapat menjawab soal-soal tersebut, kita harus memahami jenis-jenis frasa seperti di bawah ini:
B. Frasa Menurut Tipe Struktur Intinya
1. Frasa Endosentris
Frasa endosentris merupakan frasa yang memiliki unsur inti. Frasa Endosentris atributif, frasa yang memiliki dua unsur inti yaitu Diterangkan (D) dan Menerangkan/Pendamping (M).
Contoh:
• gadis cantik
terdiri atas gadis (D): inti, cantik (M): atribut.
• akan pergi
terdiri atas akan (M): atribut, pergi (D): inti.
2. Frasa Endosentris koordinatif
Frasa yang seluruh unsurnya merupakan inti dan memiliki kedudukan yang sama atau setara tiap unsurnya.
Contoh:
• makan minum
terdiri atas unsur inti makan dan minum.
• ibu bapak
terdiri atas unsur inti ibu dan bapak.
3. Frasa Eksosentris
Frasa yang tidak memiliki inti atau kebalikan dari frasa endosentris.
Frasa merupakan gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif (tidak terdapat unsur predikat maupun subjek) di dalamnya. Di dalam UTBK, frasa ini kerap ditemukan pada soal mengenai frasa yang memiliki jenis sama atau makna sama dan kesejajaran frasa.
A. Jenis-jenis Frasa
Di dalam UTBK, biasanya terdapat soal mengenai kesejajaran frasa dan frasa berjenis sama atau bermakna sama. Untuk dapat menjawab soal-soal tersebut, kita harus memahami jenis-jenis frasa seperti di bawah ini:
B. Frasa Menurut Tipe Struktur Intinya
1. Frasa Endosentris
Frasa endosentris merupakan frasa yang memiliki unsur inti. Frasa Endosentris atributif, frasa yang memiliki dua unsur inti yaitu Diterangkan (D) dan Menerangkan/Pendamping (M).
Contoh:
• gadis cantik
terdiri atas gadis (D): inti, cantik (M): atribut.
• akan pergi
terdiri atas akan (M): atribut, pergi (D): inti.
2. Frasa Endosentris koordinatif
Frasa yang seluruh unsurnya merupakan inti dan memiliki kedudukan yang sama atau setara tiap unsurnya.
Contoh:
• makan minum
terdiri atas unsur inti makan dan minum.
• ibu bapak
terdiri atas unsur inti ibu dan bapak.
3. Frasa Eksosentris
Frasa yang tidak memiliki inti atau kebalikan dari frasa endosentris.