Kalimat Inti dan Kalimat Transformasi
 

A. Kalimat Inti

Kalimat inti merupakan kalimat mayor yang hanya terdiri dari beberapa kata yang sekaligus menjadi inti kalimat.

Kalimat inti umumnya terdiri dari dua kata yang masing-masing menempati fungsi S dan P. Namun, kalimat inti juga bisa terdiri dari tiga kata atau lebih yang merupakan unsur inti dari pola: S-P, S-P-O, atau S-P-Pel.

Adapun ciri-ciri kalimat inti adalah sebagai berikut.

• Hanya terdiri dari beberapa kata.

• Kedua kata tersebut sekaligus menjadi inti kalimat.

• Tidak bisa berpola inversi.

• Diakhiri intonasi netral.

Contoh:

• Adik belajar.

• Ibu pergi.

• Ayah memanggil Heni.

B. Kalimat Luas atau Kalimat Transformasi

Kalimat luas adalah kalimat inti yang sudah ditambah dengan kata-kata baru sehingga di dalamnya tidak hanya terdiri atas unsur inti. Kalimat luas sering juga disebut sebagai kalimat transformasi.

Adapun cara mengubah kalimat inti menjadi kalimat transformasi adalah sebagai berikut.

• Menambah kata tanpa menambah unsur kalimat

• Menambah unsur kalimat

• Mengubah susunan kata

• Mengubah menjadi kalimat tanya

Contoh 1:

Adik   

belajar.    

S

P

Contoh di atas merupakan kalimat inti yang unsurnya hanya terdiri dari S – P. Kata-kata yang menempati unsur S-P pun merupakan inti.

Contoh 2: 

Adi  

sedang belajar  

dengan kelompok belajarnya.

S

P

K

Contoh di atas merupakan kalimat luas atau kalimat transformasi yang unsur-unsurnya terdiri dari S-P-K. Selain ada penambahan unsur, unsur P pun diisi oleh frasa, bukan inti unsurnya.

Perhatikan contoh perubahan kalimat inti menjadi kalimat transformasi berikut!

Kalimat inti: 

Adik  

menangis. 

S

P

Kalimat transformasi 1:

Adik   

sedang belajar.

S

P

Pada contoh di atas,, polanya tetap S-P. Namun, unsur P diisi oleh frasa (dua kata) sehingga kalimat tersebut bisa dikategorikan sebagai kalimat luas atau kalimat transformasi.

Kalimat transformasi 2: 

Adik   

menangis   

karena terjatuh dari tangga.

S

P

K

Pada contoh di atas, unsurnya bukan lagi S-P, tetapi S-P-K. Adanya penambahan unsur perluasan menyebabkan kalimat tersebut menjadi kalimat luas atau kalimat transformasi.

Kalimat transformasi 3: 

Menangis   

adik   

karena terjatuh.

P

S

K

Pada contoh di atas, kalimatnya berupa inversi sehingga bisa disebut sebagai kalimat transformasi.

Kalimat transformasi 4:

Adik   

menangis?

S

P

Pada contoh di atas, kalimatnya berupa kalimat tanya. Jadi, meskipun hanya berupa dua kata, kalimat tersebut tetap tidak bisa dikategorikan sebagai kalimat inti.

Perhatikan contoh soal berikut!

Rumah dijual.

Manakah di antara kalimat berikut yang merupakan perluasan dari kalimat inti di atas?

A. Rumah yang ada di ujung jalan tersebut dijual dengan harga lebih dari satu miliar rupiah.

B. Rumah yang dijual itu merupakan rumah milik Pak Anton.

C. Di ujung jalan, ada rumah mewah yang dijual dengan harga cukup murah.

D. Rumah yang dijual dengan harga murah itu berhantu.

E. Anton membeli rumah mewah yang terletak di Jalan Perintis Kemerdekaan.

Pembahasan:

• Pilihan jawaban A benar. Jika kalimat tersebut diteliti unsur intinya, yang menempati fungsi S-P adalah rumah dijual.

Pilihan jawaban B salah. Jika kalimat tersebut diteliti unsur intinya, yang menempati fungsi S-P adalah rumah merupakan rumah milik Pak Anton. Kata yang dijual merupakan perluasan unsur S.

Pilihan jawaban C salah. Jika kalimat tersebut diteliti unsur intinya, yang menempati fungsi S-P adalah ada rumah.

Pilihan jawaban D salah. Jika kalimat tersebut diteliti unsur intinya, yang menempati fungsi S-P adalah rumah berhantu.

Pilihan jawaban E salah. Jika kalimat tersebut diteliti unsur intinya, yang menempati fungsi S-P adalah Anton membeli rumah.

• Jadi, jawabannya adalah A


#materiUTBK2024 #KemampuanMemahamiBacaandanMenulis #Kalimat

... Read less