Proposisi dan Negasi Logika matematika adalah salah satu materi pelajaran matematika yang mempelajari kaidah-kaidah penalaran dan pengambilan kesimpulan secara sistematis.
Dalam logika matematika, terdapat beberapa istilah yang dipakai, yaitu:
Pernyataan kalimat yang memiliki nilai benar atau salah. Terdapat dua jenis pernyataan, yaitu pernyataan tertutup dan terbuka. Pernyataan tertutup merupakan kalimat yang sudah pasti nilai kebenarannya, yaitu benar atau salah. Contoh: 14×5=70 (pernyataan tertutup, nilainya benar). Pernyataan terbuka merupakan kalimat yang belum dapat dipastikan nilai kebenarannya. Contoh: 14+x=15 (pernyataan terbuka, jika x=1, maka nilainya benar atau jika x=1 , maka nilainya salah). Selama nilai x belum diketahui, maka nilai kebenaran kalimat tersebut tidak dapat ditentukan.
Proposisi Pernyataan yang sudah pasti nilai kebenarannya. Proposisi adalah nama lain dari pernyataan tertutup.
Negasi atau ingkaran (∼) Negasi atau ingkaran dari pernyataan p atau disebut ∼p didefinisikan sebagai sebuah pernyataan yang memiliki nilai kebenaran yang berlawanan dengan pernyataan p. Jika pernyataan p benar, maka negasi dari pernyataan p bernilai salah dan begitu sebaliknya. Contoh: p : Semua anak SMP memakai seragam ke sekolah. ∼p : Beberapa anak SMP tidak memakai seragam ke sekolah.
Proposisi dan Negasi Logika matematika adalah salah satu materi pelajaran matematika yang mempelajari kaidah-kaidah penalaran dan pengambilan kesimpulan secara sistematis.
Dalam logika matematika, terdapat beberapa istilah yang dipakai, yaitu:
Pernyataan kalimat yang memiliki nilai benar atau salah. Terdapat dua jenis pernyataan, yaitu pernyataan tertutup dan terbuka. Pernyataan tertutup merupakan kalimat yang sudah pasti nilai kebenarannya, yaitu benar atau salah. Contoh: 14×5=70 (pernyataan tertutup, nilainya benar). Pernyataan terbuka merupakan kalimat yang belum dapat dipastikan nilai kebenarannya. Contoh: 14+x=15 (pernyataan terbuka, jika x=1, maka nilainya benar atau jika x=1 , maka nilainya salah). Selama nilai x belum diketahui, maka nilai kebenaran kalimat tersebut tidak dapat ditentukan.
Proposisi Pernyataan yang sudah pasti nilai kebenarannya. Proposisi adalah nama lain dari pernyataan tertutup.
Negasi atau ingkaran (∼) Negasi atau ingkaran dari pernyataan p atau disebut ∼p didefinisikan sebagai sebuah pernyataan yang memiliki nilai kebenaran yang berlawanan dengan pernyataan p. Jika pernyataan p benar, maka negasi dari pernyataan p bernilai salah dan begitu sebaliknya. Contoh: p : Semua anak SMP memakai seragam ke sekolah. ∼p : Beberapa anak SMP tidak memakai seragam ke sekolah.
Pada sistem koordinat Kartesius, perpotongan antara sumbu-x dan sumbu-y membagi bidang koordinat ke dalam 4 daerah yang disebut sebagai Kuadran I, Kuadran II, Kuadran III, dan Kuadran IV.
Kuadran I merupakan daerah yang dibatasi oleh sumbu-x positif dan sumbu-y positif. Semua titik yang letaknya di Kuadran I memiliki absis positif dan ordinat positif.
Contoh: (6, 5)(6,5)
Kuadran II merupakan daerah yang dibatasi oleh sumbu-x negatif dan sumbu-y positif. Semua titik yang letaknya di Kuadran II memiliki absis negatif dan ordinat positif.
Contoh: (-8, 2)(−8,2)
Kuadran III merupakan daerah yang dibatasi oleh sumbu-x negatif dan sumbu-y negatif. Semua titik yang letaknya di Kuadran III memiliki absis negatif dan ordinat negatif.
Contoh: (-3, -4)(−3,−4)
Kuadran IV merupakan daerah yang dibatasi oleh sumbu-x positif dan sumbu-y negatif. Semua titik yang letaknya di Kuadran IV memiliki absis positif dan ordinat negatif.
Pada sistem koordinat Kartesius, perpotongan antara sumbu-x dan sumbu-y membagi bidang koordinat ke dalam 4 daerah yang disebut sebagai Kuadran I, Kuadran II, Kuadran III, dan Kuadran IV.
Kuadran I merupakan daerah yang dibatasi oleh sumbu-x positif dan sumbu-y positif. Semua titik yang letaknya di Kuadran I memiliki absis positif dan ordinat positif.
Contoh: (6, 5)(6,5)
Kuadran II merupakan daerah yang dibatasi oleh sumbu-x negatif dan sumbu-y positif. Semua titik yang letaknya di Kuadran II memiliki absis negatif dan ordinat positif.
Contoh: (-8, 2)(−8,2)
Kuadran III merupakan daerah yang dibatasi oleh sumbu-x negatif dan sumbu-y negatif. Semua titik yang letaknya di Kuadran III memiliki absis negatif dan ordinat negatif.
Contoh: (-3, -4)(−3,−4)
Kuadran IV merupakan daerah yang dibatasi oleh sumbu-x positif dan sumbu-y negatif. Semua titik yang letaknya di Kuadran IV memiliki absis positif dan ordinat negatif.
Koordinat Kartesius adalah sistem koordinat yang diciptakan oleh Rene Decartes yang dipakai untuk menentukan posisi atau letak suatu titik dalam grafik dengan menggunakan dua bilangan yang disebut koordinat x dan koordinat y.
Sumbu-x dan Sumbu-y
Koordinat Kartesius juga disebut sebagai koordinat persegi karena bentuknya pada bidang dua dimensi menyerupai bangun persegi. Pada Koordinat Kartesius terdapat dua sumbu, yaitu sumbu-x dan sumbu-y.
Sumbu-x pada koordinat kartesius adalah garis bilangan yang memanjang ke kiri dan ke kanan secara horizontal.
Sedangkan sumbu-y pada koordinat kartesius adalah garis bilangan yang memanjang ke atas dan ke bawah secara vertikal. Titik perpotongan antara sumbu-x dan sumbu-y adalah titik asal dengan koordinat (0,0) yang biasa disebut sebagai titik O.
Cara Penulisan Titik
Untuk mendeskripsikan suatu titik tertentu dalam sistem koordinat ini, nilai x (absis) ditulis terlebih dahulu, kemudian diikuti dengan nilai y (ordinat). Dengan demikian, letak suatu titik selalu ditulis dengan format (x , y)(x,y) dan urutannya tidak boleh terbalik.
Arah:
Ketika nilai x atau absis bertambah, maka titik akan semakin bergeser ke kanan. Sedangkan, ketika nilai-x atau absis berkurang, maka titik akan semakin bergeser ke kiri.
Ketika nilai y atau ordinat bertambah, maka titik akan semakin bergeser ke atas. Sedangkan, ketika nilai-y atau ordinat berkurang, maka titik akan semakin bergeser ke bawah.
Letak Titik di atas dan di bawah Sumbu-x dan sumbu-y.
Titik yang berada di atas sumbu-x memiliki ordinat positif, sedangkan titik yang berada di bawah sumbu-x memiliki memiliki ordinat negatif.
Titik yang berada di atas sumbu-y memiliki absis positif, sedangkan titik yang berada di bawah sumbu-y memiliki memiliki absis negatif.
Koordinat Kartesius adalah sistem koordinat yang diciptakan oleh Rene Decartes yang dipakai untuk menentukan posisi atau letak suatu titik dalam grafik dengan menggunakan dua bilangan yang disebut koordinat x dan koordinat y.
Sumbu-x dan Sumbu-y
Koordinat Kartesius juga disebut sebagai koordinat persegi karena bentuknya pada bidang dua dimensi menyerupai bangun persegi. Pada Koordinat Kartesius terdapat dua sumbu, yaitu sumbu-x dan sumbu-y.
Sumbu-x pada koordinat kartesius adalah garis bilangan yang memanjang ke kiri dan ke kanan secara horizontal.
Sedangkan sumbu-y pada koordinat kartesius adalah garis bilangan yang memanjang ke atas dan ke bawah secara vertikal. Titik perpotongan antara sumbu-x dan sumbu-y adalah titik asal dengan koordinat (0,0) yang biasa disebut sebagai titik O.
Cara Penulisan Titik
Untuk mendeskripsikan suatu titik tertentu dalam sistem koordinat ini, nilai x (absis) ditulis terlebih dahulu, kemudian diikuti dengan nilai y (ordinat). Dengan demikian, letak suatu titik selalu ditulis dengan format (x , y)(x,y) dan urutannya tidak boleh terbalik.
Arah:
Ketika nilai x atau absis bertambah, maka titik akan semakin bergeser ke kanan. Sedangkan, ketika nilai-x atau absis berkurang, maka titik akan semakin bergeser ke kiri.
Ketika nilai y atau ordinat bertambah, maka titik akan semakin bergeser ke atas. Sedangkan, ketika nilai-y atau ordinat berkurang, maka titik akan semakin bergeser ke bawah.
Letak Titik di atas dan di bawah Sumbu-x dan sumbu-y.
Titik yang berada di atas sumbu-x memiliki ordinat positif, sedangkan titik yang berada di bawah sumbu-x memiliki memiliki ordinat negatif.
Titik yang berada di atas sumbu-y memiliki absis positif, sedangkan titik yang berada di bawah sumbu-y memiliki memiliki absis negatif.