pak_dosen@pak_dosen

Joined 09 Dec 2017

pak_dosen


pak_dosen


Irisan, Gabungan, dan Selisih
 

#materiUTBK2024 #PengetahuanKuantitatif #Himpunan

... Read less

6 months ago by pak_dosen@pak_dosen


Himpunan Semesta
 

Apa itu himpunan semesta?

Himpunan semesta adalah himpunan yang memuat seluruh anggota yang sedang dibicarakan pada soal.

Contohnya, terdapat beberapa himpunan sebagai berikut:

A={1,2,3,4,…,17,18,19}

B={−11,−12,13,14,15}

C={1,3,5,7,8,9,11,13}

D={−102,−99,−77,−33}

Keempat himpunan beranggotakan bilangan bulat positif dan juga negatif, sehingga beberapa himpunan semesta yang sesuai adalah:

S={Bilangan bulat}

S={x∣−109≤x≤19,x∈Bilangan bulat}

S={x∣−200<x<200,x∈Bilangan bulat}

Perhatikan bahwa masing-masing himpunan S ini memuat himpunan ABC, dan D sehingga memenuhi syarat untuk menjadi himpunan semesta. 


#materiUTBK2024 #PengetahuanKuantitatif #Himpunan

... Read less

6 months ago by pak_dosen@pak_dosen


Himpunan Bagian
 

Apa itu himpunan bagian?

Himpunan A adalah himpunan bagian dari himpunan B jika setiap anggota A termuat di B. Dinotasikan dengan AB.

Sebaliknya, himpunan A bukan merupakan himpunan bagian dari himpunan B jika terdapat anggota A yang tidak termuat di B. Dinotasikan dengan A​⊂B.

Contoh:

A={3,4,6,7} dan B={1,2,3,4,5,6,7,8}. Setiap anggota A termuat di B, sehingga AB

Akan tetapi, B​⊂A karena ada anggota himpunan B yang tidak termuat di himpunan A, yaitu 1,2,5,8.


#materiUTBK2024 #PengetahuanKuantitatif #Himpunan

... Read less

6 months ago by pak_dosen@pak_dosen


Himpunan Sama dan Ekuivalen

 

Apa itu himpunan yang sama?

Himpunan A dan B adalah himpunan sama jika dan hanya jika setiap anggota dari kedua himpunan sama.

Notasi himpunan sama: A=BAB dan BB.

Contoh dua himpunan sama:

A={huruf vokal pada kata MATEMATIKA}={A,E,I}

B={huruf vokal pada kata PETANI}={A,E,I}

A dan B adalah himpunan sama karena setiap anggotanya sama.

Contoh dua himpunan yang tidak sama:

C={xx<20,x∈Z+}={1,2,3,4,…,17,18,19}.

D={yy<20,y∈Bilangan prima}={2,3,5,7,11,13,17}.

C dan D tidak sama karena terdapat anggota yang berbeda.

Apa itu himpunan ekuivalen?

Himpunan A dan B adalah himpunan ekuivalen jika dan hanya jika memiliki jumlah anggota atau kardinalitas yang sama.

Banyaknya anggota atau kardinalitas dari himpunan A dinotasikan sebagai n(A) atau bisa juga ∣A∣.

Notasi himpunan ekuivalen: ABn(A)=n(B).

Contoh dua himpunan ekuivalen:

A={huruf vokal pada kata MATEMATIKA}={A,E,I}→n(A)=3.

B={huruf konsonan pada kata PETANI}={P,T,N}→n(B)=3.

Jadi, A dan B ekuivalen atau ditulis AB karena sama-sama memiliki 3 anggota.

Contoh dua himpunan yang tidak ekuivalen:

C={xx<5,x∈Z+}={1,2,3,4}→n(C)=4.

D={y∣10<y≤15}={11,12,13,14,15}→n(D)=5.

Jadi, A dan B tidak ekuivalen karena banyak anggotanya tidak sama.

 

#materiUTBK2024 #PengetahuanKuantitatif #Himpunan

... Read less

6 months ago by pak_dosen@pak_dosen


Penyajian Himpunan
 

3 Cara untuk menyajikan atau menuliskan himpunan:

1. Notasi pembentuk himpunan

Contoh:

A={xx<20,x∈Z}.

B={y∣2≤y<12,y∈Bilangan prima}.

C={zz≥−10,z∈Z−}.

2. Menuliskan sifat yang dimiliki anggotanya

Contoh:

A adalah himpunan bilangan bulat yang lebih kecil dari 20.

B adalah himpunan bilangan prima dimulai dari 2 dan lebih kecil dari 12.

C adalah himpunan bilangan bulat negatif yang lebih besar dari -10.

3. Enumerasi atau mendaftarkan anggotanya

Contoh:

A={...,−2,−1,0,1,2,…,17,18,19}.

B={2,3,5,7,11}.

C={−10,−9,−8,−7,−6,−5,−4,−3,−2,−1}.

 

#materiUTBK2024 #PengetahuanKuantitatif #Himpunan

... Read less

6 months ago by pak_dosen@pak_dosen


Jenis-Jenis Himpunan
 

Jenis-jenis himpunan berdasarkan banyak anggotanya:

1. Himpunan kosong

Himpunan kosong adalah himpunan yang tidak memiliki anggota.

Contoh:

Kumpulan bilangan prima di antara 23 dan 29 (bilangan 24, 25, 26, 27, dan 28 yang berada di antara 23 dan 29 bukan merupakan bilangan prima).

Kumpulan bilangan bulat di antara 1 dan 2 (bilangan di antara 1 dan 2 adalah bilangan desimal).

2. Himpunan tak kosong

Himpunan tak kosong adalah himpunan yang memiliki anggota.

Contoh:

Kumpulan bilangan komposit di antara 23 dan 29.

Kumpulan bilangan real dari 10 sampai 18.

3. Himpunan berhingga

Himpunan berhingga adalah himpunan yang banyak anggotanya dapat dinyatakan dalam bentuk bilangan cacah, biasanya jumlah anggotanya memiliki batasan, dan memiliki anggota terkecil dan terbesar.

Contoh:

A={x∣−3≤x≥20,x∈Z}. Himpunan A berhingga karena memiliki 24 anggota.

B={xx<15,x∈ bilangan asli}. Himpunan B berhingga, kenapa? Karena bilangan asli adalah bilangan yang dimulai dari 1. Sehingga B memiliki 14 anggota, anggotanya itu 1,2,3,⋯,14.

4. Himpunan takhingga

Himpunan takhingga adalah himpunan yang banyak anggotanya tidak dapat dinyatakan dalam bentuk bilangan cacah, biasanya anggotanya tidak memiliki batasan anggota terkecil, anggota terbesar, maupun keduanya.

Contoh:

A={x<15,x∈Z. Banyak anggotanya ada takhingga buah, kenapa? Karena himpunan tersebut memuat semua bilangan bulat dari negatif takhingga (tak terbatas) sampai 14, sehingga banyaknya anggota tidak bisa dinyatakan dalam bentuk bilangan cacah.

B={x>2,x∈N}. Banyak anggotanya ada takhingga buah, karena bilangan asli yang lebih bear dari dua banyaknya tak terbatas. Sehingga banyak anggotanya tidak bisa dinyatakan dalam bentuk bilangan cacah.


 

... Read less

6 months ago by pak_dosen@pak_dosen


Pengertian Himpunan
 

Apa itu himpunan?

Himpunan adalah kumpulan unsur, benda, atau objek sejenis yang didefinisikan dengan jelas.

Contoh himpunan:

Kumpulan siswa yang mendapat nilai TO di atas 500

Kumpulan hewan karnivora

Kumpulan siswa yang menggunakan kacamata

Kumpulan bilangan bulat

Contoh bukan himpunan:

Kumpulan soal UTBK yang sulit (bukan himpunan karena standar “sulit” bagi setiap orang bisa saja berbeda dan subjektif, sehingga tidak terdefinisi dengan jelas).

Kumpulan siswa yang tinggi (bukan himpunan karena standar “tinggi” bagi setiap orang bisa saja berbeda dan subjektif, sehingga tidak terdefinisi dengan jelas).

Kumpulan handphone yang murah (bukan himpunan karena standar “murah” bagi setiap orang bisa saja berbeda dan subjektif, sehingga tidak terdefinisi dengan jelas).


#materiUTBK2024 #PengetahuanKuantitatif #Himpunan

... Read less

6 months ago by pak_dosen@pak_dosen



Bentuk Persen

... Read less

6 months ago by pak_dosen@pak_dosen


Operasi Bilangan Pecahan
 

Pecahan Istimewa:

1/2​=0,5

1/3​=0,33

1/4​=0,25

1/6​=0,1667

1​/8=0,125

2/3​=0,6667

3​/4=0,75

3/5​=0,6

4/5​=0,8

5​/6=0,8333

Pecahan 9

Untuk setiap pecahan yang memiliki penyebut bilangan 9, maka berlaku:

a/9​=0,aaaa

ab/99​=0,ababab…​

Contoh:

0,8333+1/2​−3/4​+(2)1/3​−0,125=...

Pembahasan:

0,8333=5/6​

231​=33×2+1​=7/3​

0,125=1/8​

Maka permasalahan di soal bisa dituliskan sebagai

5​/6+1/2​−3/4​+7/3​−1/8​=20+12−18+56−3/24​=67/24​.

#materiUTBK2024 #PengetahuanKuantitatif #OperasiBilangan
 

... Read less

6 months ago by pak_dosen@pak_dosen


Bentuk Desimal dan Pecahan

Mengubah Bilangan Desimal ke Pecahan

0,a=a/10​.

a,b=ab/10​.

Contoh:

0,2=2/10​=1/5​.

4,2=42/10​=21/5​.

0,625=625/1000​=5/8​.

 

Mengubah bilangan pecahan ke desimal

Untuk mengubah bilangan pecahan ke desimal, terdapat 2 cara:

1.     Mengubah penyebut menjadi bentuk 10, 100, 1000, dan seterusnya.

Contoh:

3/4​= 3×25​/4×25=75/100​=0,75.

2.     Membagi pembilang dan penyebut dengan menggunakan pembagian bersusun

Contoh:

4/5​=0,8.

12/60​=0,2 .

 

Bentuk Pecahan dan Desimal yang Sering Muncul:

1​/2=0,5

1/3​=0,333⋯

1/4​=0,25

1/6​=0,1667

1/8​=0,125

2/3​=0,666⋯

3/4​=0,75

3/5​=0,6

4/5​=0,8

5/6​=0,833⋯
 

... Read less

6 months ago by pak_dosen@pak_dosen


Operasi Campuran
 

Apa itu operasi campuran?

Operasi campuran adalah gabungan dua operasi atau lebih dari suatu operasi hitung. Jika pada suatu permasalahan terdapat gabungan beberapa operasi hitung, maka berikut beberapa tips untuk menyelesaikannya

Dahulukan mengerjakan yang di dalam tanda kurung

Dahulukan yang terdapat perkalian atau pembagian. Jika terdapat keduanya, dahulukan mengerjakan hitungan dari yang paling kiri.

Penjumlahan dan pengurangan sama kuat.

Contoh:

−5+10×(−12):4−6=

Pembahasan:

Terdapat perkalian dan pembagian sekaligus. Karena perkalian terletak di paling kiri, maka yang dikerjakan terlebih dahulu adalah perkalian. Kemudian, dilanjutkan dengan mendahulukan pembagian.
 

−5+10×(−12):4−6=−5+(10×(−12)):4−6=−5+(−120):4−6=−5+(−120:4)−6=−5+(−30)−6=−41.

 

#materiUTBK2024 #PengetahuanKuantitatif #OperasiBilangan

... Read less

6 months ago by pak_dosen@pak_dosen


Pemahaman Bacaan
 

Judul Teks yang Tepat

Judul adalah kepala karangan (cerita, drama, dan sebagainya) atau tajuk. Judul yang baik sesuai dengan isi teks, menarik, singkat, dan spesifik dengan teks. Selain itu, judul yang baik tentu mencakup keseluruhan teks, tidak lebih dari 12 kata, dan sebaiknya menggunakan kata kerja aktif. 

Dalam membuat judul yang tepat, kita harus memahami konteks bacaan dan menyimpulkan topik yang disampaikan. Tips menentukan judul untuk teks satu paragraf adalah menentukan ide pokok paragraf tersebut dan membuat judul sesuai ide pokok. Sementara itu, tips menentukan judul untuk teks dengan beberapa paragraf adalah menentukan ide pokok dari setiap paragraf. Setelah itu, kita menentukan judul yang mewakili isi seluruh paragraf.  

Contohnya bisa dilihat dalam teks berikut.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang melaporkan sebanyak 550 warga mengungsi setelah Gunung api Semeru mengeluarkan awan panas guguran. (...).

Berdasarkan data sementara pada Selasa (1/12), pukul 09.00 WIB, pengungsian tersebar di dua titik. Mulai dari pos pantau sebanyak 300 jiwa. Lalu sisanya di Desa Supiturang. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Lumajang mencatat sejumlah kebutuhan mendesak, seperti makanan siap saji, dapur umum dan masker.

Teks di atas membahas dampak erupsi Gunung Semeru. Paragraf pertama memaparkan jumlah pengungsi akibat erupsi Gunung Semeru. Paragraf kedua menyebutkan titik pengungsian dan kebutuhan pengungsi yang diperlukan. Berdasarkan teks tersebut, judul yang tepat adalah “Gunung Semeru Erupsi, Ini Berbagai Dampaknya”.

Ilustrasi Pelengkap Paragraf

Ilustrasi pelengkap paragraf adalah hasil visualisasi dalam sebuah tulisan. Ilustrasi adalah gambar (foto, lukisan) untuk membantu memperjelas isi buku, karangan, dan sebagainya. Ilustrasi menjadi media pendukung yang melengkapi isi teks tersebut. Untuk menjawab soal ilustrasi, kita perlu menganalisis konteks bacaan dan menyimpulkan ilustrasi yang sesuai dengan pokok pembicaraan. 

Ilustrasi pelengkap paragraf memiliki beberapa tipe soal, seperti ilustrasi pelengkap bacaan, pelengkap paragraf, dan ilustrasi yang sesuai dengan teks. Tips menjawab soal ilustrasi pelengkap paragraf dengan memahami isi teks dengan teliti dan membaca teks secara keseluruhan, menentukan topik utama yang dibahas, menandai kata-kata yang penting, dan memilih ilustrasi yang sesuai dengan bacaan.

Contohnya bisa dilihat dalam teks berikut.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang melaporkan sebanyak 550 warga mengungsi setelah Gunung api Semeru mengeluarkan awan panas guguran. (...).

Berdasarkan data sementara pada Selasa (1/12), pukul 09.00 WIB, pengungsian tersebar di dua titik. Mulai dari pos pantau sebanyak 300 jiwa. Lalu sisanya di Desa Supiturang. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Lumajang mencatat sejumlah kebutuhan mendesak, seperti makanan siap saji, dapur umum dan masker.

Teks di atas membahas dampak erupsi Gunung Semeru. Berdasarkan teks di atas dapat dilihat ilustrasi yang tepat untuk menggambarkan peristiwa atau fenomena yang terjadi, yaitu foto warga yang mengungsi atau keadaan di sekitar wilayah Gunung Semeru yang terdampak erupsi.

Kalimat Pelengkap Paragraf

Kalimat pelengkap paragraf menunjukkan kalimat dapat ditambahkan dalam sebuah paragraf untuk membuat isi teks semakin utuh dan lengkap. Biasanya kita menentukan “(...)” untuk menunjukkan bagian rumpang atau belum lengkap.

Kalimat pelengkap paragraf memiliki dua tipe soal. Pertama, kalimat yang sudah diketahui di dalam soal sehingga kita mencari posisi kalimat. Contoh soalnya “posisi setelah kalimat x” atau “kalimat di antara kalimat x dan y”. Kedua, posisi kalimat yang sudah diketahui sehingga kita mencari isi kalimat yang sesuai. Contoh soalnya “kalimat pelengkap setelah kalimat x” atau “kalimat pelengkap sebelum kalimat y”.

Untuk menjawab soal kalimat pelengkap paragraf, kita perlu menganalisis setiap opsi jawaban dan memahami konteks bacaan. Kita harus memerhatikan kalimat pelengkap terlebih dahulu, memperhatikan kepaduan kalimat dalam soal dengan paragraf, memperhatikan posisi kalimat yang dimaksud, serta mengaitkannya dengan kalimat sebelum dan sesudahnya.

 

Berdasarkan kalimat sebelumnya, kita dapat mengetahui kata rujukan sehingga lebih mudah dalam menulis kalimat selanjutnya. Dalam kalimat  berikutnya, kita dapat mengetahui gagasan penulis mengungkapkan kalimat tersebut. Dengan demikian, kalimat yang ditulis dapat berkaitan dengan keseluruhan isi teks.

Contohnya bisa dilihat dalam teks berikut.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang melaporkan sebanyak 550 warga mengungsi setelah Gunung api Semeru mengeluarkan awan panas guguran. (...).

Berdasarkan data sementara pada Selasa (1/12), pukul 09.00 WIB, pengungsian tersebar di dua titik. Mulai dari pos pantau sebanyak 300 jiwa. Lalu sisanya di Desa Supiturang. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Lumajang mencatat sejumlah kebutuhan mendesak, seperti makanan siap saji, dapur umum dan masker.

Dikutip dari cnbcindonesia.com.

Kalimat pelengkap paragraf menunjukkan kalimat yang tepat dalam melengkapi informasi dalam teks. Berdasarkan teks di atas, bagian rumpang (...) pada paragraf pertama dapat ditulis dengan waktu terjadinya erupsi Gunung Semeru. Misalnya “Gunung yang berada di Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur, mengeluarkan awan panas guguran pada Selasa (1/12), pukul 01.23 WIB”. 

 

 

Urutan Kalimat dalam Paragraf

Kalimat dalam paragraf diurutkan berdasarkan gagasan teks. Terdapat dua tipe soal dalam mengurutkan kalimat dalam paragraf, yaitu teks yang terdiri dari satu paragraf dan teks yang terdiri dari beberapa paragraf. Untuk mengurutkan kalimat, kita perlu menganalisis kepaduan yang terdapat pada kalimat pertama dan mengurutkannya.

Sebelum mengurutkan kalimat, kita perlu memerhatikan kepaduan kalimat agar menjadi paragraf yang utuh. Kita pun perlu memerhatikan keterkaitan antarkalimat dan posisi kalimat sehingga tidak menimbulkan kerancuan. Di samping itu, kita dapat menandai kata-kata penting dalam setiap kalimat. Salah satunya memerhatikan konjungsi antarkalimat yang menjadi tanda dalam kalimat selanjutnya, seperti konjungsi urutan lalu, kemudian, selanjutnya. Berdasarkan kalimat-kalimat tersebut, kita dapat mengetahui hubungan antarkalimat sehingga menjadi paragraf yang padu. 

Contohnya terdapat pada teks berikut.

1) Toyota Motor berencana hanya menjual kendaraan nol emisi karbon dioksida di Eropa Barat pada 2035. 2) Strategi ini diumumkan Toyota pada pekan lalu. 3) Peresmian ini terjadi setelah Uni Eropa pada Juli lalu mengajukan proposal 'Perjanjian Hijau Eropa'. 4) Ini menjadi bukti kesungguhan Toyota ingin tetap kompetitif saat regulasi soal lingkungan semakin ketat. 5) Di dalamnya termasuk larangan de facto atas penjualan kendaraan baru berbahan bakar bensin pada 2035. 6) Toyota, produsen otomotif terbesar di dunia, sekarang sudah mengubah haluan ke mobil listrik dan fuel cell. 7) Selama bertahun-tahun, Toyota terlalu konsentrasi pada teknologi hybrid, sementara pasar dunia meminta hal berbeda.

Dikutip dari cnnindonesia.com

Teks di atas membahas strategi Toyota dalam menjual kendaraan nol emisi karbon dioksida di Eropa Barat tahun 2035. Terdapat kalimat yang tidak berurutan sehingga menimbulkan arti yang rancu. Agar berurutan, kalimat yang tepat dengan nomor 1-4-2-3-5 menjadi seperti berikut.

1) Toyota Motor berencana hanya menjual kendaraan nol emisi karbon dioksida di Eropa Barat pada 2035. 4) Ini menjadi bukti kesungguhan Toyota ingin tetap kompetitif saat regulasi soal lingkungan semakin ketat. 2) Strategi ini diumumkan Toyota pada pekan lalu. 3) Peresmian ini terjadi setelah Uni Eropa pada Juli lalu mengajukan proposal 'Perjanjian Hijau Eropa'.  5) Di dalamnya termasuk larangan de facto atas penjualan kendaraan baru berbahan bakar bensin pada 2035. 6) Toyota, produsen otomotif terbesar di dunia, sekarang sudah mengubah haluan ke mobil listrik dan fuel cell. 7) Selama bertahun-tahun, Toyota terlalu konsentrasi pada teknologi hybrid, sementara pasar dunia meminta hal berbeda.

Pembagian Paragraf

Pembagian paragraf ditentukan berdasarkan gagasan yang sesuai. Untuk mengerjakan soal pembagian paragraf, kita perlu menganalisis setiap kalimat dan mengelompokkannya dalam gagasan yang sama. Kita perlu menentukan ide pokok yang terkandung dalam kalimat tersebut.

Setelah menentukan ide pokoknya, kita perlu mencermati setiap kalimat, baik yang menjadi awalan paragraf maupun kalimat yang menjadi akhiran paragraf. Konjungsi antarkalimat pun berpengaruh terhadap pembagian paragraf. Antarparagraf pun tentu memiliki hubungan, seperti sebab-akibat, contoh, penjelasan, perbandingan, atau pertentangan.

Contohnya terdapat pada teks berikut.

1) Toyota Motor berencana hanya menjual kendaraan nol emisi karbon dioksida di Eropa Barat pada 2035. 2) Strategi ini diumumkan Toyota pada pekan lalu. 3) Peresmian ini terjadi setelah Uni Eropa pada Juli lalu mengajukan proposal 'Perjanjian Hijau Eropa'. 4) Ini menjadi bukti kesungguhan Toyota ingin tetap kompetitif saat regulasi soal lingkungan semakin ketat. 5) Di dalamnya termasuk larangan de facto atas penjualan kendaraan baru berbahan bakar bensin pada 2035. 6) Toyota, produsen otomotif terbesar di dunia, sekarang sudah mengubah haluan ke mobil listrik dan fuel cell. 7) Selama bertahun-tahun, Toyota terlalu konsentrasi pada teknologi hybrid, sementara pasar dunia meminta hal berbeda.

Teks di atas membahas kendaraan nol emisi karbon dioksida di Eropa Barat yang diproduksi Toyota Motor pada tahun 2035. Teks tersebut dapat dibagi ke dalam dua paragraf. Paragraf pertama membahas strategi Toyota menjual kendaraan nol emisi karbon dioksida di Eropa Barat tahun 2035. Paragraf kedua ditandai dengan kalimat 6, yaitu memaparkan perusahaan Toyota sebagai produsen otomotif terbesar di dunia.

 

#materiUTBK2024 #KemampuanMemahamiBacaandanMenulis #PemahamanBacaan

... Read less

6 months ago by pak_dosen@pak_dosen


Kalimat Efektif
 

Kamu akan belajar pembahasan paling penting dalam persiapan UTBK atau ujian mandiri. Materi kalimat efektif adalah materi inti yang hampir selalu keluar di SBMPTN maupun ujian mandiri.

Apakah materi ini mudah?

Jika kamu sudah memahami materi pola kalimat, materi kalimat efektif pun bisa kamu kuasai dengan mudah.

Jadi, konsep dasar yang perlu kamu kuasai terlebih dahulu sebelum mempelajari kalimat efektif adalah pola atau unsur kalimat.

A. Ciri-Ciri Kalimat Efektif

Dalam buku pelajaran Bahasa Indonesia, kamu akan menemukan banyak sekali ciri-ciri kalimat efektif. Namun, supaya kamu lebih mudah mempelajarinya, terlebih dalam waktu yang singkat ini, hanya ada 4 ciri kalimat efektif yang benar-benar perlu kamu kuasai.

Ciri kalimat efektif yang dimaksud adalah sebagai berikut.

1. Kesepadanan

Kesepadanan berkaitan dengan unsur-unsur yang ada di dalam paragraf. Sepadan berarti kedudukan Subjek dan Predikat di dalam kalimat jelas.

Jika kalimat tidak ada Subjek atau tidak ada Predikat, kalimat tersebut tidak bisa disebut sebagai kalimat efektif.

Contoh kalimat tidak efektif karena tidak ada Subjek:

Menurut penelitian terbaru mengatakan bahwa jamur enoki berbahaya.

Bagi peserta ujian harus membawa kartu ujian.

Kalimat tersebut seharusnya diperbaiki menjadi:

• Penelitian terbaru mengatakan bahwa jamur enoki berbahaya.

• Peserta ujian harus membawa kartu ujian.

Kata tugas di awal kalimat pada contoh (menurut dan bagi) menyebabkan kalimat tersebut tidak memiliki Subjek.

2. Kehematan

Kalimat efektif harus hemat. Ketidakhematan dalam kalimat bisa disebabkan oleh:

• Pengulangan Subjek

• Menjamakkan kata yang sudah jamak

• Menggunakan kata-kata yang memiliki makna sama

• Pleonasme atau menjelaskan kata yang sudah jelas

• Sudah termasuk dalam kata umumnya (hipernim - hiponim)

Contoh:

Pengunjung akan diarahkan menuju hotel setelah mereka sampai di bandara. →  Pengulangan Subjek.

Para peserta-peserta ujian wajib mengisi formulir. → menjamakkan kata yang sudah jamak

• Dia sangat cantik sekali. →  kata sangat dan sekali sama-sama berfungsi sebagai penguatan.

• Silakan maju ke depan. →  Pleonasme

• Dia akan datang pada hari Kamis. →  Kamis adalah kata khusus dari hari.

Kalimat di atas seharusnya diperbaiki menjadi:

• Pengunjung akan diarahkan menuju hotel setelah sampai di Bandara.

• Para peserta ujian wajib mengisi formulir.

• Dia sangat cantik → Dia cantik sekali.

• Silakan maju.

• Dia akan datang pada Kamis.

3. Kelogisan

Kalimat efektif harus bernalar atau logis. Kalimat yang tidak logis tidak bisa disebut sebagai kalimat efektif. Kalimat yang memiliki makna ganda (ambigu) pun tidak bisa disebut sebagai kalimat efektif.

Contoh 1:

• Korban kecelakaan dilarikan ke rumah sakit.

Pada contoh di atas, diksi dilarikan tidak tepat untuk konteks kalimat tersebut. Kata dilarikan seharusnya diganti dengan kata dibawa.

Agar kalimatnya logis, kalimat di atas bisa diperbaiki menjadi sebagai berikut.

• Korban kecelakaan dibawa ke rumah sakit.

Contoh 2:

• UKT mahasiswa baru dinaikkan.

Pada contoh di atas, kalimat tersebut memiliki makna ganda (ambigu). Kalimat tersebut bisa bermakna (a) UKT mahasiswa baru yang dinaikkan atau (b) UKT seluruh mahasiswa dinaikkan.

Agar kalimatnya logis, kalimat di atas bisa diperbaiki menjadi sebagai berikut.

(a) UKT mahasiswa-baru dinaikkan.

(b) UKT-mahasiswa dinaikkan.

 4. Kesejajaran

Kesejajaran mengacu pada jenis kata/frasa yang dipakai dalam sebuah kalimat.

Contoh 1:

• Mencegah lebih baik daripada pengobatan.

Pada contoh di atas, kata mencegah berjenis verba, sedangkan kata pengobatan berjenis nomina. Karena mencegah dan pengobatan adalah dua hal yang sedang dibahas, jenis kata yang dipakai pun harus sama.

Kalimat di atas dapat diperbaiki menjadi:

• Mencegah lebih baik daripada mengobati.

Contoh 2:

• Wartawan bertugas mencari berita, menulis sesuai dengan fakta, serta pengecekan kebenaran berita.

Pada contoh di atas, ada beberapa pemerian yang ditandai dengan kata mencari, menulis, dan pengecekan. Kata mencari dan menulis berjenis verba, sementara kata pengecekan berjenis nomina. Agar sejajar, ketiga kata tersebut harus disamakan jenis katanya.

Kalimat di atas dapat diperbaiki menjadi:

• Wartawan bertugas mencari berita, menulis sesuai dengan fakta, serta mengecek kebenaran berita.

Itulah empat poin penting dalam materi kalimat efektif. Perbanyaklah latihan soal agar lebih paham lagi, ya! Semangaaatttt!


#materiUTBK2024 #KemampuanMemahamiBacaandanMenulis #Kalimat

... Read less

6 months ago by pak_dosen@pak_dosen


Jenis Kalimat Berdasarkan Bentuk
 

1. Kalimat Tunggal (Simpleks)

Kalimat simpleks merupakan kalimat yang terdiri atas satu klausa. Artinya, unsur tiap bagian kalimatnya seperti subjek dan predikat hanyalah satu dan merupakan satu kesatuan.

Contoh:

2. Kalimat Majemuk Setara

Kalimat majemuk (kompleks) adalah kalimat yang terdiri atas dua klausa atau lebih. Kalimat majemuk setara adalah kalimat majemuk yang mempunyai hubungan setara. Hubungan antarklausa dapat ditandai dengan adanya konjungsi dan, atau, atau tetapi.

Contoh: 

Selain tiga konjungsi di atas, konjungsi serta, sedangkan, padahal, dan melainkan juga dapat digunakan. Konjungsi serta maknanya mirip dengan konjungsi dan yang menyatakan penambahan hal yang setara.  Sementara itu, konjungsi sedangkan, padahal, dan melainkan maknanya mirip dengan konjungsi tetapi yang menyakatan pertentangan.

Contoh: 

 

3. Kalimat Majemuk Bertingkat

Kalimat majemuk kompleks merupakan kalimat majemuk yang terdiri atas dua klausa dan salah satu klausanya menjadi bagian dari klausa yang lain. Klausa yang menjadi bagian dari klausa lain disebut dengan klausa subordinatif dan biasanya berupa perluasan salah satu unsur kalimat.


Contoh: 

4. Kalimat Majemuk Campuran

Kalimat majemuk campuran merupakan kalimat majemuk yang terdiri atas tiga klausa atau lebih. Di antara klausa dalam kalimat majemuk ini merupakan klausa utama, sedangkan klausa yang lain merupakan klausa subordinatif yang berfungsi sebagai pemerluas salah satu atau kedua fungsi dalam klausa utama.

Contoh: 



#materiUTBK2024 #KemampuanMemahamiBacaandanMenulis #Kalimat

... Read less

6 months ago by pak_dosen@pak_dosen