pak_dosen@pak_dosen

Joined 09 Dec 2017

pak_dosen


pak_dosen


Konjungsi, Disjungsi, Implikasi, dan Biimplikasi

Dua pernyataan p dan q dapat digabungkan dengan menggunakan kata penghubung sehingga membentuk pernyataan majemuk. Kata penghubung yang biasa digunakan diantaranya adalah konjungsi, disjungsi, implikasi, dan biimplikasi. 

 

Konjungsi (∧)

Dua pernyataan p dan q dapat digabungkan dengan menggunakan konjungsi sehingga membentuk pernyataan majemuk “p dan q” atau ditulis sebagai (pq

Contoh: 

p: Ibu memasak lauk untuk sarapan

q: ibu memberikan bekal makan siang untuk adik.

pq :  ibu memasak lauk untuk sarapan dan memberikan bekal makan siang untuk adik. 

 

Disjungsi (∨)

Dua pernyataan p dan q dapat digabungkan dengan menggunakan disjungsi sehingga membentuk pernyataan majemuk “p atau q” atau ditulis sebagai (pq

Contoh: 

p: Ibu memasak lauk untuk sarapan

q: ibu memberikan bekal makan siang untuk adik.

pq :  ibu memasak lauk untuk sarapan atau memberikan bekal makan siang untuk adik. 

 

Implikasi (→)

Dua pernyataan p dan q dapat digabungkan dengan menggunakan implikasi sehingga membentuk pernyataan majemuk “jika p maka q” atau ditulis sebagai (pq). Hubungan implikasi memiliki arti bahwa pernyataan q merupakan konsekuensi logis dari pernyataan p

Contoh: 

p: Ibu memasak lauk untuk sarapan

q: ibu memberikan bekal makan siang untuk adik.

pq :  Jika ibu memasak lauk untuk sarapan maka ibu memberikan bekal makan siang untuk adik. 

 

Biimplikasi (↔)

Dua pernyataan p dan q dapat digabungkan dengan menggunakan biimplikasi sehingga membentuk pernyataan majemuk “p jika dan hanya jika q” atau ditulis sebagai (pq). Hubungan implikasi memiliki arti bahwa pernyataan q merupakan konsekuensi logis dari pernyataan p dan sebaliknya, yaitu pernyataan p merupakan konsekuensi logis dari pernyataan q

Contoh: 

p: Ibu memasak lauk untuk sarapan

q: ibu memberikan bekal makan siang untuk adik.

pq :  ibu memasak lauk untuk sarapan jika dan hanya jika ibu memberikan bekal makan siang untuk adik.

#materiUTBK2024 #PengetahuanKuantitatif #PenarikanKesimpulan

... Read less

6 months ago by pak_dosen@pak_dosen


Proposisi dan Negasi
Logika matematika adalah salah satu materi pelajaran matematika yang mempelajari kaidah-kaidah penalaran dan pengambilan kesimpulan secara sistematis. 

 

Dalam logika matematika, terdapat beberapa istilah yang dipakai, yaitu: 

Pernyataan
kalimat yang memiliki nilai benar atau salah. Terdapat dua jenis pernyataan, yaitu pernyataan tertutup dan terbuka.
Pernyataan tertutup merupakan kalimat yang sudah pasti nilai kebenarannya, yaitu benar atau salah. Contoh: 14×5=70 (pernyataan tertutup, nilainya benar).
Pernyataan terbuka merupakan kalimat yang belum dapat dipastikan nilai kebenarannya.
Contoh: 14+x=15 (pernyataan terbuka, jika x=1, maka nilainya benar atau jika x​=1 , maka nilainya salah). Selama nilai x belum diketahui, maka nilai kebenaran kalimat tersebut tidak dapat ditentukan.  

 

Proposisi
Pernyataan yang sudah pasti nilai kebenarannya. Proposisi adalah nama lain dari pernyataan tertutup. 

 

Negasi atau ingkaran (∼)
Negasi atau ingkaran dari pernyataan p atau disebut ∼p didefinisikan sebagai sebuah pernyataan yang memiliki nilai kebenaran yang berlawanan dengan pernyataan p. Jika pernyataan p benar, maka negasi dari pernyataan p bernilai salah dan begitu sebaliknya.
Contoh:
p :  Semua anak SMP memakai seragam ke sekolah.
p : Beberapa anak SMP tidak memakai seragam ke sekolah. 

#materiUTBK2024 #PengetahuanKuantitatif #PenarikanKesimpulan

... Read less

6 months ago by pak_dosen@pak_dosen


Pertidaksamaan Linear Satu Variabel
mathdoc-9

#materiUTBK2024 #PengetahuanKuantitatif #PertidaksamaanLinear

... Read less

6 months ago by pak_dosen@pak_dosen



Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel (SPLTV)

#materiUTBK2024 #PengetahuanKuantitatif #PersamaanLinear
 

... Read less

6 months ago by pak_dosen@pak_dosen


Sistem Persamaan Linier Dua Variabel (SPLDV)
 

#materiUTBK2024 #PengetahuanKuantitatif #PersamaanLinear

... Read less

6 months ago by pak_dosen@pak_dosen


Persamaan Linear Dua Variabel
 

Bentuk Umum Persamaan Linear Dua Variabel (PLDV)

ax+by=c

Contoh: 2x+4y=8

Keterangan:

Variabel =x dan y.  

Koefisien =2 dan 4. 

Konstanta =8.

Contoh Soal:

Himpunan penyelesaian persamaan x+2y=4 adalah ….

Pembahasan:

Catatan! Pada PLDV, himpunan penyelesaian merupakan semua titik yang memenuhi persamaan tersebut.

Untuk menentukan himpunan penyelesaian, substitusikan x dengan sembarang bilangan.

x=0→x+2y0+2yy​=4=4=2.​

x=1→x+2y1+2yy​=4=4=23​.​

x=2→x+2y2+2yy​=4=4=1.​

x=−1→x+2y−1+2yy​=4=4=25​.​

x=−2→x+2y−2+2yy​=4=4=3.​

HP={(0,2), (1,23​), (2,1), (−1,25​), (−2,3)}.

Kelima titik tersebut termasuk ke dalam himpunan penyelesaian dan dapat ditandai pada koordinat kartesius sehingga membentuk suatu garis lurus.

Gambar di atas merupakan gambar dari garis lurus x+2y=4.

 

#materiUTBK2024 #PengetahuanKuantitatif #PersamaanLinear

... Read less

6 months ago by pak_dosen@pak_dosen


Definisi, Persamaan, dan Pertidaksamaan Nilai Mutlak Satu Variabel
mathdoc-5

#materiUTBK2024 #PengetahuanKuantitatif #PersamaanLinear

... Read less

6 months ago by pak_dosen@pak_dosen


Persamaan Linear Satu Variabel
 

Persamaan linear satu variabel adalah persamaan yang memiliki tepat 1 variabel berpangkat 1. Bentuk umum dari persamaan linear satu variabel adalah:

ax+b=C

dengan a,b,C∈R

Contoh:

Carilah penyelesaian dari 4x+16=20!

Jawab:

4x+16​=20

4x=20-16

4x=4

x=1

Jadi, penyelesaian persamaan linear di atas adalah x=1.


#materiUTBK2024 #PengetahuanKuantitatif #PersamaanLinear

... Read less

6 months ago by pak_dosen@pak_dosen


Persamaan Garis Lurus
 

Persamaan garis lurus adalah persamaan matematika yang memuat dua variabel dengan pangkat tertinggi setiap variabenya adalah satu.

Bentuk umum persamaan garis lurus: y=mx+c.

Keterangan:

x= Variabel bebas

y= Variabel terikat

m= Kemiringan garis/gradien

c= Konstanta

Contoh:

DIketahui persamaan garis y=2x+6.

Berdasarkan persamaan di atas maka:

Variabel bebas =x

Variabel terikat =y

Kemiringan garis =2

Konstanta =6.

Titik Potong

Titik potong garis dengan sumbu x dapat dicari dengan mensubstitusikan y=0 ke persamaan garisnya.

Titik potong garis dengan sumbu y dapat dicari dengan mensubstitusikan x=0 ke persamaan garisnya.

Contoh:

Diketahui persamaan garis y=2x+6.

Titik potong garis dengan sumbu x terjadi ketika y=0. 

y=2x+60=2x+62x=−6x=−3→(−3,0).

Titik potong garis dengan sumbu y terjadi ketika x=0.

y=2x+6y=2(0)+6y=6→(0,6).

Kemiringan Persamaan Garis Lurus

Kemiringan/gradien garis lurus menunjukkan seberapa jauh kemiringan yang terjadi pada suatu garis dalam koordinat.

Kemiringan dengan Bentuk Persamaan Diketahui

Persamaan garis yang berbentuk y=mx+c memiliki gradien sebesar m.

Contoh 1: 

2y22yy​=4x+6=24x​+26​=2x+3→ m=2.​

Contoh 2:

3x−4y+5−4y−4−4yy​=0=−3x−5=−4−3x​−45​=43​x−45​→ m=43​​

Kemiringan dari Dua Titik yang Diketahui

Persamaan garis yang melalui titik (x1​,y1​) dan (x2​,y2​) memiliki gradien sebesar

m=x2​−x1​y2​−y1​​

Contoh:

Kemiringan garis yang melalui titik (−2,3) dan (−4,−3) adalah ….

Pembahasan:

(x1​,y1​)=(−2,3)

(x2​,y2​)=(−4,−3)

m=x2​−x1​y2​−y1​​m=−4−(−2)−3−3​m=−2−6​m=3.

Persamaan Garis yang Melalui Satu Titik

Jika diketahui gradien m dan satu titik (x1​,y1​) yang dilalui garis, maka persamaan garisnya adalah 

yy1​=m(xx1​).

Contoh:

Persamaan garis lurus dengan gradien 21​ dan melalui titik (4,1) adalah ….

Pembahasan:

(x1​,y1​)=(4,1)

yy1​y−1y−1y​=m(xx1​)=21​(x−4)=2x​−2=21​x−1.​

Persamaan Garis yang Melalui Dua Titik

Jika diketahui dua titik (x1​,y1​) dan (x2​,y2​) yang dilalui garis, maka persamaan garisnya adalah

y2​−y1​yy1​​=x2​−x1​xx1​​.

Contoh:

Persamaan garis lurus yang melalui titik (1,2) dan (2,−3) adalah ….

Pembahasan:

(x1​,y1​)=(1,2)

(x2​,y2​)=(2,−3)

y2​−y1​yy1​​−3−2y−2​−5y−2​y−2y​=x2​−x1​xx1​​=2−1x−1​=1x−1​=−5x+5=−5x+7.​
 

#materiUTBK2024 #PengetahuanKuantitatif #KoordinatKartesius

... Read less

6 months ago by pak_dosen@pak_dosen


Jarak Dua Titik
 

Apabila terdapat dua titik pada bidang Kartesius, yaitu titik A (x1​,y1​) , dan B (x2​,y2​) seperti berikut:

maka jarak antara kedua titik dapat dihitung dengan menggunakan aplikasi dari teorema Pythagoras. 

Pada gambar, terlihat bahwa jarak dari titik A dan B adalah panjang garis miring AB pada segitiga siku-siku. 

AB2​=AC2+DC2=(x2​−x1​)2+(y2​−y1​)2​

AB= (x2​−x1​)2+(y2​−y1​)2​

 

Sehingga jarak dua titik A (x1​,y1​) , dan B (x2​,y2​) memiliki rumus: 

JarakAB​= (x2​−x1​)2+(y2​−y1​)2​

 

Contoh: Jarak antara titik (2,4) dan (−2,7) adalah...

Diketahui: 

x1​=2,y1​=4

x2​=−2,y2​=7

Jarak dua titik​= (−2−2)2+(7−4)2​=(−4)2+(3)2​=16+9​=25​=5​

#materiUTBK2024 #PengetahuanKuantitatif #KoordinatKartesius


 

... Read less

6 months ago by pak_dosen@pak_dosen


Kuadran

Pada sistem koordinat Kartesius, perpotongan antara sumbu-x dan sumbu-y membagi bidang koordinat ke dalam 4 daerah yang disebut sebagai Kuadran I, Kuadran II, Kuadran III, dan Kuadran IV.

Kuadran I merupakan daerah yang dibatasi oleh sumbu-x positif dan sumbu-y positif. Semua titik yang letaknya di Kuadran I memiliki absis positif dan ordinat positif.

Contoh: (6, 5)(6,5) 

Kuadran II merupakan daerah yang dibatasi oleh sumbu-x negatif dan sumbu-y positif. Semua titik yang letaknya di Kuadran II memiliki absis negatif dan ordinat positif. 

Contoh: (-8, 2)(−8,2) 

Kuadran III merupakan daerah yang dibatasi oleh sumbu-x negatif dan sumbu-y negatif. Semua titik yang letaknya di Kuadran III memiliki absis negatif dan ordinat negatif. 

Contoh: (-3, -4)(−3,−4) 

Kuadran IV merupakan daerah yang dibatasi oleh sumbu-x positif dan sumbu-y negatif. Semua titik yang letaknya di Kuadran IV memiliki absis positif dan ordinat negatif. 

Contoh: (2, -7)(2,−7) 

 

#materiUTBK2024 #PengetahuanKuantitatif #KoordinatKartesius

... Read less

6 months ago by pak_dosen@pak_dosen


Koordinat Titik Pada Bidang Kartesius
 

Koordinat Kartesius adalah sistem koordinat yang diciptakan oleh Rene Decartes yang dipakai untuk menentukan posisi atau letak suatu titik dalam grafik dengan menggunakan dua bilangan yang disebut koordinat x dan koordinat y. 


 

Sumbu-x dan Sumbu-y

Koordinat Kartesius juga disebut sebagai koordinat persegi karena bentuknya pada bidang dua dimensi menyerupai  bangun persegi. Pada Koordinat Kartesius terdapat dua sumbu, yaitu sumbu-x dan sumbu-y.  

Sumbu-x pada koordinat kartesius adalah garis bilangan yang memanjang ke kiri dan ke kanan secara horizontal. 

Sedangkan sumbu-y pada koordinat kartesius adalah garis bilangan yang memanjang ke atas dan ke bawah secara vertikal. Titik perpotongan antara sumbu-x dan sumbu-y adalah titik asal dengan koordinat (0,0) yang biasa disebut sebagai titik O.

Cara Penulisan Titik

Untuk mendeskripsikan suatu titik tertentu dalam sistem koordinat ini, nilai x (absis) ditulis terlebih dahulu, kemudian diikuti dengan nilai y (ordinat). Dengan demikian, letak suatu titik selalu ditulis dengan format (x , y)(x,y) dan urutannya tidak boleh terbalik.    

Arah: 

Ketika nilai x atau absis bertambah, maka titik akan semakin bergeser ke kanan. Sedangkan, ketika nilai-x atau absis berkurang, maka titik akan semakin bergeser ke kiri. 

Ketika nilai y atau ordinat bertambah, maka titik akan semakin bergeser ke atas. Sedangkan, ketika nilai-y atau ordinat berkurang, maka titik akan semakin bergeser ke bawah.  

Letak Titik di atas dan di bawah Sumbu-x dan sumbu-y. 

Titik yang berada di atas sumbu-x memiliki ordinat positif, sedangkan titik yang berada di bawah sumbu-x memiliki memiliki ordinat negatif.

Titik yang berada di atas sumbu-y memiliki absis positif, sedangkan titik yang berada di bawah sumbu-y memiliki memiliki absis negatif.

#materiUTBK2024 #PengetahuanKuantitatif #KoordinatKartesius

... Read less

6 months ago by pak_dosen@pak_dosen


Diagram Venn
 

Diagram venn adalah diagram yang menunjukkan hubungan antara beberapa himpunan yang terletak pada semesta yang sama

Gambar diagram venn untuk jenis-jenis hubungan dua himpunan atau lebih:

1. Diagram venn himpunan bagian

Jika himpunan A merupakan himpunan bagian dari himpunan B, maka seluruh lingkaran himpunan A berada di dalam himpunan B.

Contoh:

S={x∣−5<x≤10,x∈Bilangan bulat}

S={−4,−3,−2,−1,0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,10}

A={3,4,6,7} 

B={1,2,3,4,5,6,7,8}

Sehingga AB

Diagram venn dari contoh himpunan-himpunan ini adalah sebagai berikut:

2. Diagram venn himpunan saling lepas

Himpunan saling lepas adalah himpunan-himpunan yang tidak memiliki satu pun unsur yang sama.

Contoh:

S={x∣10<x<30,x∈Bilangan bulat}

S={11,12,13,14,15,…,29,30}

A={y∣10<y<30,y∈Bilangan ganjil}

A={11,13,15,17,…,27,29}

B={z∣10<z<30,z∈Bilangan genap}

B={12,14,16,18,…,26,28}

Maka AB=∅ karena tidak ada anggota yang sama. 

Diagram venn dari himpunan-himpunan  ini digambarkan sebagai berikut:

3. Diagram venn himpunan tidak saling lepas

Himpunan yang tidak saling lepas adalah himpunan-himpunan yang memiliki unsur yang sama.

S={x∣−4≤x≤13,x∈Bilangan bulat}

S={−4,−3,−2,...,12,13}

A={1,3,5,7,8,9,11,13}

B={−4,−2,−1,0,1,2,4,7,8,13}

Maka AB={1,7,8,13}. 

Diagram venn dari himpunan-himpunan ini digambarkan sebagai berikut:

4. Diagram venn himpunan sama

S={huruf vokal}

A={huruf vokal pada kata MATEMATIKA}

A={A,E,I}

B={huruf vokal pada kata PETANI}

B={A,E,I}

Maka A=B karena seluruh anggotanya sama. 

Diagram venn dari himpunan-himpunan ini dapat digambarkan sebagai berikut:

#materiUTBK2024 #PengetahuanKuantitatif #Himpunan

... Read less

6 months ago by pak_dosen@pak_dosen